13 November 2014

Pahlawan, Siapakah Gerangan?

Empat bulan berjalan, secara de jure saya berada di lingkungan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Meskipun secara de facto, sejak bulan Maret, saya diberikan amanah oleh kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah untuk mengabdi di sekolah yang berdiri sejak tahun 70-an itu. Selama itu pula saya mengenal sosok-sosok "pahlawan" yang tak hanya mendedikasikan hidupnya untuk para murid yang sedang berproses, namun mereka juga menjadi sosok pahlawan bagi anak-anak yang tak sempat mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya. Mereka merupakan sedikit dari sosok yang rela menjadi pahlawan tanpa tanda jasa dan tanpa tanda terima.  

**

"Pak Darul, kapan mampir ke panti?"
"Sekarang pantinya sedang dibangun kolam pemandian untuk anak-anak, lho!"
"Monggo mampir, masa' cuma pas ramadan saja kesana.."

Pertanyaan yang kadang saya sendiri tidak dapat menjawabnya dengan pasti. Ketika ditanya Bu Khol, panggilan akrab Bu Kholifah Nurdiana, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo yang juga menjadi Ibu pengasuh bagi anak-anak yatim piatu di Panti Asuhan Hidayatul Ummah, Kebonsari-Candi. 

Namun sore itu saya akhirnya diberikan kesempatan Allah untuk bertandang kembali ke panti yang para pengasuhnya mayoritas kaum hawa tersebut. Bu Khol yang pulang dari SMP Musasi lebih awal, tampak sedang membersihkan lantai keramik yang berada di ruang tamu. Beliau kemudian mempersilakan saya masuk, sesaat setelah uluk salam saya dijawabnya. "Selamat datang di rumahnya umat!"

Ihwal kedatangan saya kedua kalinya ke panti yang lokasinya berada di sentra pembuatan telur asin aneka rasa itu sebenarnya berkaitan dengan kalimat Bu Khol yang meminta saya 'melihat' komputer baru yang kini dimiliki panti. Dan dari cerita Bu Khol, saya baru tahu bila komputer asal pabrikan negara paman sam tersebut merupakan infaq dari salah seorang donatur. Kata-kata rumah umat yang sebelumnya menjadi tanda tanya akhirnya terjawab ketika mengingat cerita Bu Khol tadi. 

Rumah umat itu kemudian tergambar semakin jelas, manakala di dalamnya saya menyaksikan para anak-anak panti sedang belajar mengaji, Disaat Bu Khol mengenalkan saya (kembali) dan menyuruh mereka untuk salim (salaman sambil cium tangan), ada perasaan haru yang melingkupi tatkala tangan-tangan dan pipi-pipi mungil nan hangat itu menyentuh punggung tangan saya. Mereka yang rata-rata berusia dibawah sepuluh tahun dan mayoritas masih menjadi siswa sekolah dasar tersebut terlihat ada yang sedang mengaji dan disimak oleh pengasuh, ada yang tidur-tiduran, dan ada juga yang sedang bercanda dengan 'saudara' yang sudah dianggap kakak atau adik kandung sendiri.

Panti tersebut memang tak hanya dikhususkan untuk laki-laki atau perempuan saja. Dengan jumlah anak didik sekitar 15 anak yang diantaranya ada yang tidur di dalam (panti) dan sebagian yang lainnya ada yang tidak tinggal di panti. Para anak didik panti tersebut tergolong berasal dari beragam daerah dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang memang kedua orangtuanya sudah meninggal. Ada pula yang berasal dari keluarga single parent, namun karena Bapak/ Ibunya menikah lagi kemudian anak-anak tersebut tak pernah diurus dan kemudian pengurusan anaknya diserahkan ke panti. Terkadang orangtuanya juga ada yang mengidap kelainan jiwa, sehingga anaknya yang masih kecil tak pernah tersentuh pendidikan, dan kemudian diserahkan ke panti. Bu Khol dan kawan-kawan kemudian yang mengajari mereka. 

Ketika meninjau kolam pemandian yang masih dibuat, saya melihat beberapa anak panti sedang membantu pekerjaan Pak No, tukang bangunan yang merangkap 'jabatan' sebagai 'arsitek design' panti tersebut. Beberapa diantaranya ada yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Dari penjelasan Bu Khol, mereka tiba di panti tersebut sekitar tahun 2011.

Keberadaan Bu Khol di panti sama lamanya dengan usia panti tersebut. Sosok yang juga sudah mengabdikan dirinya di SMP Musasi selama 22 tahun itu tak hanya menjadi ibu pengasuh bagi mereka. Ummi, panggilan anak-anak panti pada Bu Khol, juga merangkap sebagai penjaring donatur agar tergerak kepeduliannya. 

(to be continue..)
ilustrasi: sudirman
http://fc05.deviantart.net

0 komentar: