17 March 2013

(Ternyata) Ada ‘Surga’ di Unesa


Hampir tiga tahun ngangsuh kaweruh di kampus yang dulunya bernama IKIP Surabaya ini, ternyata saya baru menyadari bila ada ‘surga’ di dalamnya.

Judul diatas bukanlah sekuel kedua film, “Tanah Surga Katanya”. Hanyalah catatan pengingat diri, sekedar menuliskan pengalaman yang baru teralami. Perjumpaan dengan ‘surga’, yang bukan dalam arti harfiah yang sebenarnya.
**
Hari Kamis lalu, seolah menjadi hari yang menentukan masa depan pendidikan kami. Ya, Kamis (14/3) merupakan jadwal pengumpulan berkas PPL 1 khusus untuk Jurusan Pendidikan Olahraga, FIK-Unesa. Hari itu kami mengumpulkan bermacam persyaratan yang harus kami sertakan dan serahkan ke UPT P-4 kampus Ketintang. Macetnya jalan kembar Wiyung karena belum rampung, tak menghalangi kami ‘bermigrasi’ dari Lidah Wetan hingga ke Ketintang. Dengan terbatasinya waktu (08.00-14.00), kami harus bergegas, karena akan ada matakuliah seminar pada jam satu siangnya. Namun, alhamdulillah, kesigapan dan lobi-an maut PK kami, Tito Sujarwo, memberikan dampak luar biasa: Seminar tertunda pekan depan (good job!).

Hipotesa awal kami yang menyangka akan ada antrian mengular dan memakan waktu yang tak sebentar, ternyata terbantahkan. Datang setelah Adzan Dhuhur berkumandang, ternyata tak banyak mahasiswa yang terlihat bergerombol di Gedung B1 siang itu. Setelah mengisi daftar absensi, meletakkan berkas di meja petugas, maka tak sampai lima menitan, kami pun bergiliran melihat Bapak-Bapak karyawan UPT P-4 mengecek kelengkapan berkas-berkas persyaratan kami untuk PPL 1. Alhamdulillah lancar jaya..

Setelah salat Dhuhur berjamaah di Masjid Baitul Makmur 1, Imam Hanafi memberikan usulnya. Dia memberikan ide brillian: mengunjungi Perpustakaan! Sebuah kesempatan langka bagi mahasiswa Lidah yang menghabiskan hari-hari akademiknya bukan di kampus Ketintang. Dan menjadi hal yang tak biasa lagi, karena stigmatisasi ‘mahasiswa olahraga’ yang harusnya lekat dengan lapangan, dan jauh dari perbukuan. Tapi, kami ingin menjadi yang ‘tak biasa’. Seperti mimpi mantan Ketua Jurusan kami, Dr. Ali Maksum, agar kita tak heran melihat mahasiswa olahraga menenteng buku di tangannya. Mimpi yang sungguh mulia..

Gedung Perpustakaan Pusat Unesa berdiri di sebuah bangunan bertingkat dua. Di lantai dasar, kami melihat ada banyak poster film yang dipajang, ternyata di lantai dasar gedung yang telah lama menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) itu, juga terdapat home theatre yang akan memutar film-film berbeda tiap hari Senin dan Kamis pukul 09.00 dan 12.00. Selain home theatre yang kali pertama terakhir saya kunjungi saat masa-masa awal menjadi Maba dulu, di lantai dasar ini juga ada ruang bimbingan di sebelah utara dan ruang Jurnal online yang berada di garda terdepan, bersanding dengan loket dan ruang kepala Perpustakaan..

“Trus, ‘surganya’ dimanaa..??”

Tenang..

‘Surga’ yang saya maksud ada di lantai dua. Di tempat inilah berkumpul ragam bacaan yang ‘memanjakan’ mata dan pikiran. Didalam rak-rak yang terpajang rapi dan teratur inilah, terpercik alam pengetahuan. Dan didalam Jurnal Ilmiah, skripsi, buku, majalah, buletin, maupun tabloid inilah beraneka ilmu terbingkai. Ruang perpustakaan yang luasnya bisa sampai tiga sampai empat kali ruang perpustakaan Jurusan kami. Lihatlah ramah-tamah petugas perpustakaan dengan senyumnya yang selalu memancarkan keikhlasan. Dan rasakan berpetualang menjelajah ilmu pengetahuan diiringi sejuknya pendingin udara dalam ruangan.

Selami penjelajahan rasa keingintahuan dengan senang hati. Inilah ‘surga’ (fasilitas) yang dijanjikan pada tiap mahasiswa itu. Dan semoga saya tak berlebihan menyebutnya dengan istilah ‘surga’. Meski untuk masuknya tak cuma-cuma*..


Photo by Instagram 



0 komentar: