29 December 2011

Ragam Olahraga Tradisional Nusantara


Jika entri pertama, ada olahraga tradisional semacam gasing, gobak sodor dan egrang, maka lanjutannya yang kedua masih tentang macam-macam olahraga tradisional, tapi sekarang berlanjut ke congklak, karapan sapi, pacu jalur, patihol dan pencak silat. Ya, pencak silat termasuk olahraga tradisional, karena olahraga tersebut adalah warisan nenek moyang kita sejak zaman lampau. Mau lebih lengkap..Yuk, kita simak beberapa diantaranya:



CONGKLAK
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Dalam permainan yang dilakukan dua orang ini biasanya menggunakan sejenis cangkang kerang sebagai biji congklak, kadangkala pula digunakan juga biji-bijian tumbuhan. Media yang digunakan adalah sebuah papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) biji congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari papan kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng, atau plastic. Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain.



KARAPAN SAPI
            Karapan sapi merupakan isti;lah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan sapi-sapi yang lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan tersebut dapat berlangsung sekitar 10-15 detik. Karapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengililingi arena pacuan dengan diiringi gamelan jawa yang dinamakan saronen. Babak pertama adalah penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua adalah penentuan juara kelompok kalah., sedangkan babak ketiga adalah penentuan juara kelompok menang.



PACU JALUR
            Pacu Jalur adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Berukuran panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu 40-60 orang. Setiap tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisonal dari Kabupaten Teluk Kuantan, Riau, bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pacu Jalur ini sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional. Biasanya sebelum acara dimulai, diawali upacara sacral oleh pawang jalur. Seluruh Desa dan Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singing mengirimkan wakilnya untuk mengikuti lomba sebagai partisipasi dan prestise masing-masing desa. Selain perlombaan, diadakan juga Pekan Raya Kuantan Singing, pertunjukan Sendratari dan, lagu daerah, randai dan lain sebagainya.



PATHOL
            Pathol adalah olahraga gulat tradisional. Olahraga ini populer di wilayah pantai utara mulai dari Rembang hingga Tuban. Laiknya gulat biasa, Pathol mempertandingkan dua orang di tengah arena. Arena Pathol biasanya berupa pasir karena itu sering dimainkan di pantai. Kedua atlet Pathol hanya mengenakan celana pendek dengan selendang atau tali terikat di pinggangnya. Pegulat yang menang adalah yang berhasil menelentangkan lawan hingga punggungnya menempel di pasir/ arena.



PENCAK SILAT
            Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah yang lain. Seperti asal mula aliran silat Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet, dan ia mencontoh pertarungan hewan tersebut. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjakl abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini sudah diakui sebgai budaya suku melayu, yaitu para penduduk daerah pesisir Sumatera, daerah Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Semenanjung Malaka.*

  (darulsetiawan@dBox.net-Porong)

0 komentar: