Photo by: roelsebloecreative@2013 |
Dalam sepekan ini, mahasiswa FIK
Jurusan Pendidikan Olahraga 2010 kelas C dan D bakal disibukkan dengan
tugas-tugas kuliahnya. Sama dengan semester sebelumnya, namun kuantitas dan
kualitas tugas yang diberikan kali ini cukup menantang. Selain bersiap diri
dengan berkas dan persyaratan menjelang PPL. Ada matakuliah PTK yang sudah
menunggu dengan tugas pertamanya mendefinisikan pengertian PTK dari 5 (lima)
sumber/ referensi yang berbeda.
Drs. Suroto, Ph.D., dosen yang
mengampu matakuliah PTK di kelas kami bertipe kompetitif. Mahasiswa diberikan
tantangan tugas dan ada deadline ketat untuk mengumpulkannya. Seperti
kali ini, para mahasiswa bergegas mencari lima sumber ‘mata air’ PTK dari
berbagai referensi yang berbeda. Maksudnya, ada lima sumber/ referensi/ pakar/
ahli yang mendefinisikan: Apa itu PTK? Tak hanya berhenti sampai disitu, dosen
kami yang merampungkan pascasarjana dan gelar doktoralnya di Amerika dan Jepang itu meminta untuk mendokumentasikan hasil yang kita dapat dalam bentuk video.
Tergelitik dan tertantang dengan
tugas Dosen yang juga menjabat Kaprodi S2 dan S3 PPs Unesa tersebut, saya pun bertekad
untuk mencari sumber referensi berupa buku yang baik dan kompatibel dengan tugas yang diberikan. Alhamdulillah, seorang
kawan karib, Imam Hanafi, berhasil menemukan ‘harta karun’ tersebut di
Perpustakaan Jurusan.
Buku terbitan Prestasi
Pustakaraya-Jakarta yang berjudul “Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Acion Research) Teori dan Praktik” karya Trianto, M. Pd., itu kemudian saya kopi di Nyawiji. Hasilnya
pun tak mengecewakan. Dengan hanya Rp. 17.500,- saya sudah mendapatkan
‘amunisi’ yang cukup lengkap sebagai persiapan menuju ‘medan peperangan’ :D
Dalam (kopian) buku yang dicetak
pada Januari 2011 itu, penulis membagi keseluruhan isi buku dalam 11 (sebelas) bab yang berbeda. Bab pertama sampai ketiga membahas tentang Urgensi
Penelitian, Hubungan, Konsep Dasar, sampai Tipologi Penelitian Tindakan Kelas.
Sementara Sejarah, Perkembangan, Metodologi, serta Prosedur Perencanaan dan
Pelaksanaan PTK dibeberkan Penulis pada bab keempat sampai keenam.
Yang menarik, dalam buku yang
disusun Alumnus Pascasarjana Program Pendidikan Sains (Fisika) Unesa itu juga memberikan contoh
Proposal PTK dan Proposal PTK yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah :). Namun nggak usah khawatir, sebelumnya penulis
yang juga menjadi Tenaga Pengajar di Fakultas Syariah & Fakultas Tarbiyah
IAIN Sunan Ampel Surabaya itu melengkapinya dengan Konsep Dasar Proposal dan Laporan PTK,
serta Teknik dan Format penulisan Proposal dan Laporan PTK.
Ya, seperti itulah PTK..hehe..
Namun, materi yang sebelumnya saya
kira ruwet, njlimet, bin mumet tersebut, setelah saya baca dan cerna
pelan-pelan ternyata aman-aman saja di pikiran, hehe..
Artinya, penulis berhasil mendefinisikan PTK dengan cerdas dan sederhana. Meskipun mengambil referensi luar negeri misalnya, penulis tak lupa dengan terjemahan yang ringan, baik, dan benar, serta mudah dipahami tanpa menimbulkan efek sakit kepala yang berarti (‘penyakitnya’ warga FIK :D).
Artinya, penulis berhasil mendefinisikan PTK dengan cerdas dan sederhana. Meskipun mengambil referensi luar negeri misalnya, penulis tak lupa dengan terjemahan yang ringan, baik, dan benar, serta mudah dipahami tanpa menimbulkan efek sakit kepala yang berarti (‘penyakitnya’ warga FIK :D).
Seperti dalam penjelasannya
tentang pengertian PTK berikut:
Penelitian Tindakan Kelas berasal
dari istilah bahasa Inggris Classroom
Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas
untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian
di kelas tersebut. Pertama kali Penelitian Tindakan Kelas diperkenalkan oleh
Ahli Psikologi Sosial Amerika Serikat, Kurt Lewin, pada tahun 1946. Yang selanjutnya
dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robbin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbut,
dan lainnya—hal 13.
Lanjutannya,
Penelitian Tindakan Kelas
diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan
tujuan peningkatan mutu, atau pemecahan masalah pada sekelompok yang diteliti
dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya. Untuk kemudian
diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau
penyesuaian dengan kondisi dan situasi, sehingga diperoleh hasil yang lebih
baik. Itu tadi pendapatnya Kemmis dan Mc. Taggart (1992)—hal 14.
Kemudian,
David Hopkins (1993), menyebut Penelitian
Tindakan Kelas sebagai suatu studi yang sistematis (penelitian), yang dilakukan
oleh pelaku pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan
yang terencana dan dampak dari tindakan (aksi) yang dilakukan.—hal 15.
Ada juga yang lain.
Pakar Pendidikan, A. Suhaenah
Suparno, (1998), mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu
cara pengembangan profesionalitas Guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk
memahami kinerjanya sendiri dan menyusun rencana untuk melakukan perbaikan
secara terus-menerus.—hal 15.
Lanjut,
Kisyani (2008:1), mendefinisikan Classroom Action Research yang
dilaksanakan oleh Guru di dalam kelas, yang dilaksanakan secara siklik, dalam
rangka memecahkan masalah, sampai masalah tersebut terpecahkan.—hal 15.
Nah, kesimpulannya:
Penelitian Tindakan Kelas
merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Guru sendiri, ketika
mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran, dan mencarikan solusinya dalam
upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.—hal 16.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat! :)
0 komentar:
Post a Comment