Senin menjadi hari paling
membahagiakan bagi sebagian orang. Dengan posisi diantara Ahad dan Selasa yang
sama-sama berwarna merahnya, hari Senin diekspresikan bermacam makna dan
aktivitas. Mereka-mereka yang bekerja dibawah otoritas swasta lebih banyak yang
masuk kerja. Sedangkan untuk mereka-mereka yang berpenghasilan dari uang
rakyat, sebagian ada yang masih tetap beraktivitas layaknya hari Senin biasanya, sebagian yang lain meliburkan dirinya, tergantung kebijakan pimpinan.
Tak terkecuali aktivitas kampus.
Diiringi cerahnya sinar matahari pagi
dengan udara yang masih kinyis-kinyis,
karena belum terkontaminasi, bermodal semangat ’45 aku berangkat bersama bebek
besi Ksatria Jepang merahku yang sudah menemani hari-hariku dalam tiga tahun
belakangan. Dengan kostum kebesaran kelas: merah-hitam, serta sepatu bola, dan peluit
yang tersemat aman di leher, setengah tujuh lebih lima menit, dengan bacaan
basmalah kutarik gas meluncur ke lapangan Poral Lidah Wetan.
Sepak bola lanjutan, sebenarnya menjadi
mata kuliah pembuka dan mengawali hari-hari akademik dalam sepekan kedepan. Dimulai
jam setengah tujuh dan bertempat di lapangan sewaan yang menjadi homebase klub Mitra Surabaya (klub anggota
liga internal Persebaya)-Stadion Poral, Lidah Wetan. Perkuliahan ini diampu
oleh dua dosen sekaligus, Pak Arif Bulqini dari Jurusan Kepelatihan dan Pak
Nanang Indiarsa, dari Jurusan Pendidikan Olahraga. Namun, kenyataan berkata lain, setelah
menunggu sekitar lima hingga sepuluh menitan, belum ada tanda-tanda dimulainya
perkuliahan. Dua dosen yang mengampu belum terlihat. Para mahasiswa pun hanya
duduk-duduk, dan sebagian lainnya menimang-nimang bola. Sampai ada kode untuk
berkumpul, dan ternyata salah seorang assisten dosen memberikan informasi bila
perkuliahan diliburkan, dosen pengampunya sedang ada tugas katanya..penonton
pun kecewa.
Optimisme berkuliah tetap terjaga
meski jam pertama kosong, karena ada jam kedua yang dimulai nanti selepas
Dzuhur, mendekati waktu Ashar, pukul 14.50 masuknya perkuliahan. Dan yang
menjadi pamungkas hari Senin adalah
matakuliah Kewirausahaan, teman-teman biasa meng-akronimkannya menjadi KWU. Dengan
bekal Proposal Perencanaan Usaha yang selesai tergarap, kulangkahkan kaki
dengan mantab ke Kawah Candradimuka, kampus FIK-Unesa. Berharap proposal Bussiness Plan yang telah rampung ini
dapat segera dikoreksi dan mendapat masukan berharga bila nanti saatnya
terimplementasi.
Tak ada hujan petir, parkiran
roda dua yang biasanya rame dan penuh sesak, mendadak sunyi-sepi. Tak ada sama
sekali didalamnya, sebiji kendaraan bermotor yang menjadi parkiran khusus
mahasiswa itu. Pintu gerbang masuk pun tertutup rapat, hanya ada segelintir
motor dan dua unit mobil dosen terparkir dan berada di sekitar gedung dan
sepanjang jalan menuju kampus. Ternyata libur kuliahnya mendahului hari libur
nasional...
*Semoga hari ini Allah mencatat niat baik hati untuk bertholibul ilmi, amin...
foto: instagram roelsebloe |
2 komentar:
Saat niat saja sudah dihitung satu, ditambah kaki yang diayun menuntut ilmu, insyaallah tak ada yang sia-sia.
*ijin blogwalking :)
Amin, Insya Allah..trims mb' Anzu..
Saya banyak terinspirasi juga dengan blog-nya panjenengan :)
(masih harus banyak belajar, hehe..)
Post a Comment