Apa yang menjadi kekhawatiran ketika kuliah sudah
kelar?
Apa yang paling menjadi ganjalan dalam meniti karir
lanjutan?
Apa yang menjadi tantangan tatkala keinginan 'menyegerakan' sudah
datang?
…
Dari pertanyaan apa-apa diatas, jawabannya cuma satu;
WISUDA!
Mengapa harus wisuda? Karena dengan wisuda artinya ada legal
formal berupa ijazah yang menyatakan diri kita telah lulus tempaan kawah candradimuka.
Mengapa harus wisuda? Dengan wisuda, ada de jure factor
berupa gelar sarjana yang kita sandang selama empat tahun kita mengenyam bangku
kuliah.
Mengapa harus wisuda? Dengan wisuda-lah, kita bisa melamar
kerja dengan ijazah yang bukan lagi SMA.
Dengan wisuda-lah harapan-harapan itu
muncul bak sang surya menerangi dunia.
…
Lantas, apa yang membuat kita sampai saat ini belum di
wisuda?
Jika mengingat pepatah, alas iku omboh, atau jika dibahasa-Indonesiakan
menjadi hutan itu luas. Maka yang lebih luas dari alas/ hutan cuman satu, yaitu: alasan!
Jika pun boleh beralasan, maka yang pertama kali saya
salahkan ada pada diri saya. Kenapa?
Karena jauh-jauh hari kurang persiapan dan belum
merencanakan dengan matang.
Apa yang kurang dipersiapkan?
Judul proposal, dosen pembimbing, dan menganggap remeh
waktu, menundanya, dan kurang disiplin serta malas.
Meski kemudian kita dapat menyalahkan kurangnya waktu,
karena harus membaginya dengan kerja, mengajar, organisasi, tapi bisakah itu
yang kita jadikan alibi??
Fauzil Adhim saja menganggap manajemen waktu bukan
yang utama, tapi manajemen kalbu.
Kita pernah mendapatkan waktu luang tapi kita sia-siakan.
Kita sering memperoleh kelapangan, tapi tak pernah kita
optimalkan.
Kita pun tak sekali dua kali diberi kesempatan, tapi
tak pernah atawa lupa kita ambil dan manfaatkan.
Kita buang semuanya itu dengan kemudharatan, tak membawa
nilai tambah bagi kita. Hasilnya?
Untuk sementara setan-lah yang menertawakan kita, karena dia
berhasil memperdayai dan memperalat hawa nafsu kita.
Untuk sementara..ya untuk sementara..
Karena mulai saat ini kita bertekad untuk segera mengakhiri euforianya..
Surabaya, 23 Juni 2014/ Sya’ban 1435 H,
Dari yang sedang menyusun tekad dan membulatkan niatnya
0 komentar:
Post a Comment