Tak selamanya yang tradisional itu
berarti tertinggal atau kuno. Dalam dunia pengobatan, cara-cara tradisional
yang menggunakan bahan-bahan alami sampai sekarang justru masih digunakan dan bahkan semakin populer seiring semangat back to the nature atau kembali kea lam.
Pengetahuan dan penggalian akan
manfaat bahan-bahan alami tersebut memang sudah ada sejak ribuan tahun yang
lalu, ketika zaman nenek moyang. Namun, kesadaran bahwa ternyata bahan-bahan ini
mampu menunjang kesehatan manusia membuat orang perlahan beralih dari yang
modern-meski ada pula yang masih memandangnya dengan sebelah mata.
`Tidak heran jika kemudian banyak
penelitian dilakukan untuk menguji atau bahkan mengembangkan bahan-bahan alami
tersebut. Bukan saja karena potensi yang demikian luas dan terbuka, tetapi juga
karena adanya kebutuhan dari masyarakat dunia yang demikian besar.
Salah satu bahan alami yang telah
banyak mendapat sorotan untuk menjaga dan memulihkan kondisi tubuh adalah
temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang berkhasiat antara lain untuk mengatasi
gangguan lever, mencagah hepatitis, serta kurang nafsu makan. Saking banyaknya
manfaat yang diberikan, wajar jika bahan ini coba dibangkitkan sebagai
“ginseng” Indonesia.
Harian
Kompas, terbitan Selasa, 4 Oktober 2011 menjelaskan beberapa cara
mengonsumsi temulawak dan merasakan manfaatnya. Pertama, dengan memarut
temulawak dan memerasnya. Jika khawatir terlampau pahit, bisa dicampur air
putih atau ditambah madu agar rasanya
pun menjadi lebih nikmat. Tentu sebelum diparut, temulawak temulawak dicuci
terlebih dahulu agar lebih higienis.
Cara berikutnya adalah dengan
merebus irisan temulawak yang telah dikeringkan, air rebusan inilah yang
kemudian dapat diminum. Beberapa orang lebih menyukai cara ini karena rasa
temulawak menjadi tidak terlampau tajam.
Terakhir, kalau mau yang lebih
praktis, kini dapat dijumpai temulawak yang dikemas dalam bentuk sachet, tinggal masukkan gelas dan
seduh. Selamat mencoba dan salam sehat selalu..
(roelsebloe@mitranet-lidahwetan)
0 komentar:
Post a Comment