Selain nasi dan mi, salah satu sumber karbohidrat yang lain dihasilkan oleh umbi. Karbohidrat tersebut kita pakai sebagai sumber energi, selain didapat dari bahan makanan pokok seperti beras, jagung, dan gandum, juga kita peroleh pada umbi-umbian. Umbi pun tak hanya tinggi karbohidrat, namun umbi juga kaya gizi dan serat. Dari koran KOMPAS, terbit tanggal 27 Pebruari 2011 kita akan belajar mengenal jenis umbi-umbian di sekitar kita. Dan berikut ini beberapa jenis umbi yang biasa tumbuh dan berkembang di tanah air kita, Indonesia.
1. Kentang
Kentang yang bernama latin Solanum tuberosum ini, kandungan karbohidratnya jauh lebih rendah dibandingkan nasi atau mi. Tetapi kentang kaya akan nutrisi dan mengandung banyak serat. Varian kentang pun banyak macamnya. Kentangpun dapat diolah dengan beragam cara. Jenis russet cocok digoreng dan dipanggang. Yellow flesh cocok dibuat pure dan dipanggang. Tolangi atau kentang ungu cocok direbus dan dibuat salad. Round white cocok direbus atau dipanggang. Sedangkan kentang ceri atau kentang rendang cocok dimasak dengan rendang atau jadi isi sup.
Ketika akan membeli kentang, pilihlah yang berkulit mulus dan tidak bopeng. Kalau bopeng rasanya akan pahit. Juga jangan ambil yang berwarna hijau karena mengandung racun.
2. Ubi
Nama latinnya adalah Ipomoea batatas L. Ubi kaya akan nutrisi dan kandungan seratnya akan lebih banyak bila dikukus dan dimakan dengan kulitnya. Jenis ubi juga banyak. Ada Ubi putih, ubi kuning, ubi ungu, dan ubi madu. Ubi putih agak berserat tetapi tidak terlalu manis. Ubi kuning lembut dan manis, sedangkan ubi ungu tidak terlalu lembut, tetapi manis.Ubi madu, yang biasa dikenal dengan nama ubi cilembu, bertekstur lembut dan terasa manis. Kandungan gula pada ubi madu juga sangat tinggi.Ubi madu tidak cocok direbus karena aroma madunya akan berkurang. Ubi madu cocoknya dipanggang atau dibakar.
3. Singkong
Daging umbi bernama latin Manihot esculenta ini berwarna putih atau kekuning-kuninga. Jika berwarna biru gelap, berarti singkong tersebut sudah rusak.Meski kaya akan karbohidrat, singkong sangat niskin kandungan protein. Oleh karena itu, jika mengonsumsi singkong, sebaiknya disertai dengan bahan makanan lainnya seperti sosis, daging, atau sayuran. Singkong mengandung banyak serat yang tidak larut dalam air. Serat yang dihasilkannya ini dapat membantu memperlancar proses buang air besar serta menyerap dan membuang toksin di usus.
4. Talas
Talas yang memiliki nama latin Colocasia esculenta ini menjadi makanan pokok dibeberapa daerah di Indonesia, misalnya Mentawai (Sumbar) dan Sorong (Papua Barat). Talas pun menjadi makanan pokok di Melanesia, Fiji, Samoa, Hawaii, Kolombia, Brasil, dan Filipina.Ada dua macam talas yang dikenal di pasaran, yaitu talas putih (talas bogor) dan talas ungu (talas pontianak). Talas bogor lebih lembut, sedangkan talas pontianak lebih pulen serta beraroma khas dan wangi.
5.Suweg
Nama latinnya adalah Amorphophallus campanulatus. Suweg jarang dibudidayakan, dan pada umumnya tumbuh di hutan-hutan jati atau kebun yang tidak dipelihara. Suweg dapat tumbuh di tanah kapur, tanah lempung, tanah merah, dan tanah berpasir. Seperti talas, suweg juga mengandung kristal kalsium oksalat yang menimbulkan rasa gatal. Kandungan ini dapat dihilangkan melalui perebusan.
6. Garut
Garut yang mempunyai nama latin Maranta arundinacea L tumbuh di tanah yang lembab dan di bawah naungan. Umbi garut memiliki tekstur lembut dan mudah dicerna. Makanya, umbi garut sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi mereka yang baru sembuh dari saki. Selain itu, umbi garut juga juga cocok untuk dikonsumsi bagi anak pengidap autis. Di Jawa Barat, gaurt dikenal dengan sebutan sagu, atau irut.Umbinya mengandung tepung pati yang halus dan mudah sekali untuk dicerna.
7.Ganyong
Nama latinnya Canna Edulis. Di Jawa Barat ganyong disebut ganyol, sedangkan di Madura mayong. Ganyong ada dua macam, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Seperti halnya tanaman garut, ganyong umumnya tumbuh berumpun dibawah naungan tanaman lainnya, seperti tanaman jati, bambu dan pisang. Jika direbus atau dikukus, umbi ganyong akan terasa manis. Umbi ganyong banyak diolah menjadi tepung untuk bahan pembuat kue.
8. Gembili
Tanaman umbi ini bernama latin Dioscorea esculenta. Jenis dan variannya bermacam-macam, yaitu gembili gajah, gembili terpong, gembili srewot, dan gembili wulung. Gembili ini merupakan tanaman yang dibudidayakan dan jarang ditemukan tumbuh liar. Untuk gembili berwarna putih dan putih kekuning-kuningan, mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. gembili bisa diolah dengan cara dikukus, direbus, digoreng atau dibakar.
Ternyata di Indonesia banyak sumber pangan alternatif yang melimpah ruah. Tugas kita sebagai generasi muda adalah menggali, mengelola dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan dan kemaslahatan rakyat. Kita tak ingin lagi mendengar ada kasus kelaparan lagi di tanah 'loh jinawi' kita ini. Bukankah sangat lucu bila ada tikus yang mati di lumbung padi...?
1. Kentang
Kentang yang bernama latin Solanum tuberosum ini, kandungan karbohidratnya jauh lebih rendah dibandingkan nasi atau mi. Tetapi kentang kaya akan nutrisi dan mengandung banyak serat. Varian kentang pun banyak macamnya. Kentangpun dapat diolah dengan beragam cara. Jenis russet cocok digoreng dan dipanggang. Yellow flesh cocok dibuat pure dan dipanggang. Tolangi atau kentang ungu cocok direbus dan dibuat salad. Round white cocok direbus atau dipanggang. Sedangkan kentang ceri atau kentang rendang cocok dimasak dengan rendang atau jadi isi sup.
Ketika akan membeli kentang, pilihlah yang berkulit mulus dan tidak bopeng. Kalau bopeng rasanya akan pahit. Juga jangan ambil yang berwarna hijau karena mengandung racun.
2. Ubi
Nama latinnya adalah Ipomoea batatas L. Ubi kaya akan nutrisi dan kandungan seratnya akan lebih banyak bila dikukus dan dimakan dengan kulitnya. Jenis ubi juga banyak. Ada Ubi putih, ubi kuning, ubi ungu, dan ubi madu. Ubi putih agak berserat tetapi tidak terlalu manis. Ubi kuning lembut dan manis, sedangkan ubi ungu tidak terlalu lembut, tetapi manis.Ubi madu, yang biasa dikenal dengan nama ubi cilembu, bertekstur lembut dan terasa manis. Kandungan gula pada ubi madu juga sangat tinggi.Ubi madu tidak cocok direbus karena aroma madunya akan berkurang. Ubi madu cocoknya dipanggang atau dibakar.
3. Singkong
Daging umbi bernama latin Manihot esculenta ini berwarna putih atau kekuning-kuninga. Jika berwarna biru gelap, berarti singkong tersebut sudah rusak.Meski kaya akan karbohidrat, singkong sangat niskin kandungan protein. Oleh karena itu, jika mengonsumsi singkong, sebaiknya disertai dengan bahan makanan lainnya seperti sosis, daging, atau sayuran. Singkong mengandung banyak serat yang tidak larut dalam air. Serat yang dihasilkannya ini dapat membantu memperlancar proses buang air besar serta menyerap dan membuang toksin di usus.
4. Talas
Talas yang memiliki nama latin Colocasia esculenta ini menjadi makanan pokok dibeberapa daerah di Indonesia, misalnya Mentawai (Sumbar) dan Sorong (Papua Barat). Talas pun menjadi makanan pokok di Melanesia, Fiji, Samoa, Hawaii, Kolombia, Brasil, dan Filipina.Ada dua macam talas yang dikenal di pasaran, yaitu talas putih (talas bogor) dan talas ungu (talas pontianak). Talas bogor lebih lembut, sedangkan talas pontianak lebih pulen serta beraroma khas dan wangi.
5.Suweg
Nama latinnya adalah Amorphophallus campanulatus. Suweg jarang dibudidayakan, dan pada umumnya tumbuh di hutan-hutan jati atau kebun yang tidak dipelihara. Suweg dapat tumbuh di tanah kapur, tanah lempung, tanah merah, dan tanah berpasir. Seperti talas, suweg juga mengandung kristal kalsium oksalat yang menimbulkan rasa gatal. Kandungan ini dapat dihilangkan melalui perebusan.
6. Garut
Garut yang mempunyai nama latin Maranta arundinacea L tumbuh di tanah yang lembab dan di bawah naungan. Umbi garut memiliki tekstur lembut dan mudah dicerna. Makanya, umbi garut sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi mereka yang baru sembuh dari saki. Selain itu, umbi garut juga juga cocok untuk dikonsumsi bagi anak pengidap autis. Di Jawa Barat, gaurt dikenal dengan sebutan sagu, atau irut.Umbinya mengandung tepung pati yang halus dan mudah sekali untuk dicerna.
7.Ganyong
Nama latinnya Canna Edulis. Di Jawa Barat ganyong disebut ganyol, sedangkan di Madura mayong. Ganyong ada dua macam, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Seperti halnya tanaman garut, ganyong umumnya tumbuh berumpun dibawah naungan tanaman lainnya, seperti tanaman jati, bambu dan pisang. Jika direbus atau dikukus, umbi ganyong akan terasa manis. Umbi ganyong banyak diolah menjadi tepung untuk bahan pembuat kue.
8. Gembili
Tanaman umbi ini bernama latin Dioscorea esculenta. Jenis dan variannya bermacam-macam, yaitu gembili gajah, gembili terpong, gembili srewot, dan gembili wulung. Gembili ini merupakan tanaman yang dibudidayakan dan jarang ditemukan tumbuh liar. Untuk gembili berwarna putih dan putih kekuning-kuningan, mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. gembili bisa diolah dengan cara dikukus, direbus, digoreng atau dibakar.
Ternyata di Indonesia banyak sumber pangan alternatif yang melimpah ruah. Tugas kita sebagai generasi muda adalah menggali, mengelola dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan dan kemaslahatan rakyat. Kita tak ingin lagi mendengar ada kasus kelaparan lagi di tanah 'loh jinawi' kita ini. Bukankah sangat lucu bila ada tikus yang mati di lumbung padi...?